8 Berkas Lamaran Kerja yang Umum Diminta Perusahaan
Setiap melihat iklan lowongan pekerjaan, pasti ada beberapa dokumen lamaran kerja yang diminta untuk dikirimkan oleh pelamar kepada perusahaan. Setiap posisi dan perusahaan bisa mensyaratkan berkas yang berbeda-beda.
Nah, kalau kamu adalah fresh graduate atau job seeker yang lagi aktif cari kerja, nggak ada salahnya kamu mempersiapkan berkas lamaran kerja yang sering diminta oleh perusahaan. Jadi, ketika mau mengirimkan berkas lamaran tinggal sat set sat set nggak perlu mencari dan mempersiapkannya satu-persatu. Tapi, sebenarnya berkas lamaran kerja apa saja, sih yang harus kamu persiapkan? Yuk simak penjelasan berikut ini!
1. Curriculum Vitae (CV) atau daftar riwayat hidup
Daftar riwayat hidup atau Curriculum Vitae adalah dokumen yang memuat data diri, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan informasi lain untuk melamar kerja. CV adalah salah satu berkas lamaran kerja yang pasti diminta oleh perusahaan. Dokumen ini berfungsi untuk memberikan gambaran tentang keterampilan yang kamu miliki. Bagi para lulusan baru, kamu bisa mencantumkan pengalaman organisasi, magang, atau volunteer di dalam CV ya.
Saat ini, ada banyak perusahaan yang mulai menggunakan ATS (Applicant Tracking System) untuk screening CV calon pegawai baru. ATS akan mengumpulkan semua CV yang masuk dan melakukan perbandingan CV yang satu dengan CV yang lain, lalu memberikan peringkat dari yang paling sesuai dengan kriteria.
Meskipun sudah banyak perusahaan yang menggunakan ATS, bukan berarti CV desain atau kreatif sudah nggak dipakai lagi ya. Masih banyak juga perusahaan yang menerima CV tersebut.
Apalagi kalau kamu melamar di bidang kreatif seperti desain grafis, maka CV kreatif akan lebih cocok kamu gunakan. Bisa sekalian menunjukkan keterampilan desain melalui CV. Baik CV ATS atau CV kreatif, dua-duanya bisa digunakan sesuai posisi dan perusahaan yang kamu lamar.
2. Surat lamaran kerja (Cover Letter)
Surat lamaran kerja adalah perkenalan singkat diri kamu dan alasan kamu tertarik melamar posisi yang sedang dibuka. Dokumen ini sering diabaikan saat melamar pekerjaan.
Padahal, surat lamaran kerja bisa jadi screening awal HR kepada kamu. Lewat surat lamaran pekerjaan, kamu bisa memberikan gambaran singkat kepada HR tentang siapa kamu, skill yang kamu miliki, pengalaman kerja, dan kenapa perekrut atau HRD harus memilih kamu.
Beberapa hal yang harus kamu cantumkan dalam surat lamaran kerja adalah :
Salam pembuka
Nama kamu dan tujuan menuliskan surat
Latar belakang pendidikan
Keterampilan yang sesuai dengan posisi yang dilamar
Pengalaman kerja, magang, atau volunteer
Alasan melamar posisi tersebut
Kontak yang dapat dihubungi (nomor HP aktif dan alamat email)
Salam penutup
Lampiran (berkas lamaran kerja)
Untuk versi bahasa Inggris, kamu bisa melihat contohnya di artikel Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris, Apa Bedanya dengan Surat Lamaran Kerja Bahasa Indonesia? Semoga kamu bisa lebih paham dan bisa langsung membuatnya. Dan yang harus diingat, jangan lupa mengucapkan terima kasih di bagian akhir surat kamu.
3. Portofolio
Salah satu berkas lamaran kerja yang bisa bikin kamu terlihat lebih unggul dibanding pelamar lain adalah portofolio. Apa itu? Portofolio adalah dokumen yang berisi riwayat pekerjaan, pencapaian, dan kumpulan hasil karya dalam bidang tertentu. Jika kamu melamar pekerjaan yang berhubungan dengan industri kreatif, portofolio sangat penting untuk menunjukkan hasil kreativitas kamu.
Misalnya, kamu pernah bekerja sebagai Copywriter, kamu bisa membuat portofolio dengan mencantumkan berbagai jenis copy yang pernah kamu buat. Misalnya, copy untuk media sosial, untuk iklan, untuk tagline, dan lainnya. Bagi kamu yang baru lulus atau fresh graduate, kamu bisa mencantumkan portofolio dari pengalaman organisasi atau magang.
Sekarang, membuat portofolio bisa semakin mudah karena bisa dilakukan secara online. Kamu bisa baca Cara Membuat Portofolio yang Menarik dan Profesional untuk kepoin lebih banyak tentang portofolio mulai dari contoh portofolio sampai cara membuatnya agar bisa diterima kerja.
4. Ijazah dan transkrip nilai
Berkas lamaran kerja selanjutnya adalah ijazah serta transkrip nilai. Ijazah dan transkrip nilai diminta perusahaan untuk membuktikan bahwa kamu memang menempuh pendidikan formal sesuai yang kamu sebutkan di CV. Tidak semua perusahaan meminta ijazah untuk melamar pekerjaan, tapi ada juga yang menjadikan ijazah sebagai syarat administrasi. Ijazah dan transkrip nilai membuktikan tentang nilai akademik kamu miliki. Pasti kamu pernah melihat beberapa perusahaan mensyaratkan IPK minimal 2,75 atau 3,00 pada iklan lowongan kerja yang mereka unggah.
Oh iya, cukup lampirkan fotokopi ijazah terakhir dan fotokopi transkrip nilai terakhir dan jangan melampirkan ijazah asli ya. Jika pendidikan terakhir kamu adalah S1, maka cukup lampirkan fotokopi ijazah S1, ijazah SMA, SMP nggak perlu. Jangan lupa menambahkan watermark pada transkrip nilai yang dikirim untuk menghindari penggunaan tidak bertanggung jawab.
5. Pas Foto terbaru
Beberapa lowongan kerja juga mensyaratkan pelamarnya untuk melampirkan pas foto terbaru terutama untuk dicantumkan di CV. Ada juga perusahaan yang meminta foto lamaran kerja full body.
Karena ini foto untuk melamar kerja, maka kamu nggak bisa menggunakan foto asal-asalan. Pastikan kamu menggunakan foto yang terlihat profesional agar menarik perhatian perekrut atau HRD, bisa foto formal atau casual.
Untuk penjelasan lebih lengkap tentang foto lamaran kerja, kamu bisa baca Tips Agar Foto Lamaran Kerja Kamu Disukai HR untuk tahu bagaimana sih cara mengambil pas foto untuk lamaran kerja yang baik dan benar lengkap dengan contohnya.
6. Sertifikat atau piagam penghargaan
Selain portofolio, melampirkan sertifikat juga bisa membuat kamu lebih unggul dibanding pelamar lainnya. Kamu bisa melampirkan sertifikat pelatihan atau kursus, sertifikat TOEFL, piagam penghargaan, dan sertifikat pendidikan non formal lainnya.
Tapi, jangan melampirkan sertifikat tanah atau rumah ya, bestie. Sertifikat atau piagam penghargaan bisa menjadi nilai tambah untuk kamu dihadapan perekrut.
Misalnya, kamu melamar sebagai Network Engineer, kamu bisa melampirkan Cisco Certification Network Associate (CCNA), atau mencantumkan sertifikat brevet A dan B jika kamu melamar di bidang perpajakan.
7. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
Siapa yang sempat mengikuti rekrutmen bersama BUMN kemarin? Karena rekrutmen bersama tersebut, SKCK sempat menjadi trending 1 di Twitter Indonesia, lho. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) adalah surat yang membuktikan bahwa kamu tidak pernah melakukan tindakan kejahatan atau kriminal.
Biasanya, perusahaan mensyaratkan SKCK untuk memastikan bahwa kandidatnya berperilaku baik dan tidak punya riwayat kejahatan. Jika kamu sudah memiliki SKCK, pastikan SKCK tersebut masih berlaku atau tidak sebelum dilampirkan. Karena SKCK memiliki masa berlaku 6 bulan.
Bagi yang belum punya, kamu bisa membuat SKCK secara online di website SKCK Online Polri. Lengkapi syarat dokumen pembuatan SKCK, ikuti langkah-langkahnya, dan lengkapi formulirnya. Jika kamu melamar pekerjaan secara tradisional, cukup kirimkan fotokopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), jangan kirimkan yang asli.
8. Identitas Pribadi (Fotokopi KTP/KK)
Selanjutnya adalah identitas pribadi seperti fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan KK atau Kartu Keluarga. Untuk berkas lamaran yang satu ini, kamu perlu berhati-hati sebelum melampirkannya.
Pertama, pastikan bahwa lowongan kerja yang kamu lamar bukanlah loker palsu atau fiktif. Kamu bisa baca Ciri-ciri Lowongan Kerja Fiktif dan Cara Menghindarinya agar lebih paham dan berhati-hati.
Jika lowongan kerjanya asli dan terpercaya, lampirkan fotokopi KTP dan KK hanya jika diminta. Kalau perusahaan tidak mensyaratkan berkas ini, maka nggak perlu dilampirkan. Cukup kirimkan CV, surat lamaran kerja, dan portofolio.
KTP dan KK adalah dokumen yang sifatnya sangat pribadi. Jika terjebak dalam lowongan kerja fiktif, data pribadi kamu bisa digunakan untuk hal yang tidak seharusnya. Misalnya, didaftarkan pinjaman online atau tindakan buruk lainnya.
Dokumen lamaran kerja lainnya yang perlu kamu siapkan adalah : surat keterangan sehat dan surat referensi kerja. Dokumen ini nggak selalu diminta oleh perusahaan, sih. Tapi, nggak ada salahnya kamu juga mempersiapkan dua dokumen ini.
Kamu bisa membuat surat keterangan sehat di puskesmas terdekat. Bagi kamu yang sudah memiliki pengalaman, tidak ada salahnya menyiapkan surat referensi atau surat rekomendasi kerja.
Karena perkembangan teknologi dan internet, kini melamar kerja bisa dilakukan secara online. Nggak banyak perusahaan yang meminta kamu untuk mengirimkan berkas cetak menggunakan amplop. Jika kamu melamar secara online melalui email, website perusahaan, atau job portal, siapkan berkas lamaran kerja digital dengan kualitas memadai.
Apabila kamu melamar kerja melalui email, maka urutan berkas lamaran kerjanya adalah :
Curriculum Vitae (CV)
Surat lamaran kerja (cover letter)
Ijazah dan transkrip nilai
Dokumen lamaran kerja lainnya (sertifikat atau piagam penghargaan)
Semua berkas lamaran tersebut digabung menjadi 1 dokumen ya. Jangan lupa perhatikan ukurannya agar tidak terlalu berat.
Oh iya, beberapa dokumen di atas memang menjadi berkas lamaran paling umum, tapi, jangan mengirimkan semua sekaligus ya. Perhatikan syarat lamaran kerja yang tertera di loker dan kirimkan berkas lamaran sesuai yang diminta oleh perusahaan. Hati-hati dalam menggunakan data pribadi.
—
Itulah 8 berkas lamaran kerja yang paling sering diminta oleh perusahaan sebagai syarat melamar pekerjaan. Berkas mana aja, nih yang udah kamu siapin buat melamar kerja? Selain mempersiapkan dokumen, jangan lupa untuk meningkatkan skill kamu agar kesempatan diterima bekerja semakin besar, ya!